cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)" : 21 Documents clear
REVIEW ARTIKEL: DIAGNOSIS DAN MANAJEMEN TERAPI ASMA AINI QOLBIYAH AFGANI; RINI HENDRIANI
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.26222

Abstract

Asma merupakan penyakit heterogen, biasanya dikarakterisasi dengan adanya inflamasi kronis pada jalur pernafasan. Dapat ditandai dengan adanya mengi, nafas yang pendek, batuk dan rasa sesak di dada yang berulang dan intensif. Menurut hasil Riskesdas pada tahun 2018, prevelensi asma pada penduduk di Indonesia untuk semua umur mencapai angka 2,4%, dengan prevalensi terbanyak ada pada usia 75 tahun lebih. Oleh karena itu, artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit asma, agar masyarakat mengetahui penyakit asma dan dapat lebih waspada dalam menangani penyakit asma. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber jurnal penelitian dari Elsevier, ResearchGate, Sciencedirect, dan situs jurnal lain pada tahun 2010-2019. Dari penulusuran pustaka didapatkan bahwa asma dapat didiagnosa dengan melihat riwayat medis, pemeriksaan fisik dan pengukuran objektif, serta pertanyaan kunci yang ditanyakan kepada pasien. Manajemen terapi yang digunakan pada pasien asma terdiri dari obat pereda dan obat pengontrol.
REVIEW ARTIKEL : STRUKTUR, REPLIKASI DAN INHIBITOR RNA-DEPENDENT RNA POLYMERASE CORONAVIRUS ERVITA INDRIANI; TINA ROSTINAWATI
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27769

Abstract

Coronavirus (CoV) merupakan virus patogen yang dapat menginfeksi manusia dan vertebrata. Wabah sindrom pernapasan akut yang parah (SARS) pada tahun 2003 dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada tahun 2012 menunjukkan kemungkinan penularan dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia pada infeksi CoV yang baru muncul pada Desember 2019. Pengobatan suportif dapat digunakan untuk menangani kasus infeksi oleh CoV seperti obat yang dapat menghambat RNA-dependent RNA Polymerase (RdRp). RdRp merupakan bagian dari virus RNA yang berperan untuk mengkatalisasi sintesis virus dan memainkan peran sentral dalam siklus replikasi dan transkripsi. Tujuan dari artikel review ini yaitu untuk mengkaji struktur dan replikasi Coronavirus, dan obat yang dapat menghambat RdRp. Metode yang digunakan dalam review ini yaitu berupa penelusuran pustaka berbasis Pubmed dan Google Scholar dengan kata kunci “Coronavirus”, “Coronavirus replication” “Structure coronavirus”, dan “Inhibitor RdRp”. Simpulan dari review ini yaitu CoV termasuk virus RNA untai tunggal positif ((+) ssRNA), terdiri dari protein struktural dan non-struktural. RdRp termasuk protein non-struktural yang dapat dihambat aktivitasnya dengan analog nukleotida. Analog nukleotida tersebut yaitu remdesivir, favipirafir, sofosbuvir dan ribavirin. Remdesivir dapat digunakan sebagai terapi infeksi CoV terbukti dengan pengujian yang telah dilakukan secara in vitro maupun in vivo.Kata kunci : Coronavirus, RNA-dependent RNA Polymerase, replikasi coronavirus, inhibitor RdRp dan remdesivir
REVIEW ARTIKEL: INDEKS GLIKEMIK PADA BERBAGAI VARIETAS BERAS NURUL AFIFAH; NEILY ZAKIYAH
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27781

Abstract

Beras merupakan sumber makanan pokok dan utama bagi sebagian besar masyarakat dunia yang memiliki pengaruh penting terhadap pemasukan gizi dan nutrisi untuk kesehatan. Beras dikenal sebagai pangan yang dengan nilai indeks glikemik yang tinggi, namun hal tersebut bergantung pada varietas, proses memasak, kandungan nutrisi dan faktor-faktor lainnya. Sebagai bahan pangan yang berpengaruh sangat besar terhadap respon glikemik, konsumsi beras menjadi fokus terkait dampaknya yang dapat meningkatkan faktor resiko diabetes mellitus akibat adanya resistensi insulin karena konsumsi glukosa yang berlebihan. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai nilai indeks glikemik beras dari berbagai macam varietas.Kata Kunci: Beras, Indeks Glikemik, Varietas Beras
STUDI KOMPARATIF PERATURAN PENARIKAN PRODUK OBAT DI INDIA DAN INGGRIS GALUH AYU WANDITA; JESSICA TRISTI; ANNIESAH RAHAYU SAKINAH; RANO KURNIA SINURAYA
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27305

Abstract

Lembaga yang berwenang dalam peredaran obat, seperti Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) di Inggris dan Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) di India, memiliki tanggung jawab dalam mengawasi peredaran obat agar tetap aman dan berkualitas hingga ke tangan pasien. Drug Recalls atau penarikan obat merupakan suatu tindakan menarik kembali obat yang telah beredar karena tidak memenuhi standar keamanan, efikasi dan kualitas. Pencarian referensi dilakukan dengan menggunakan kata kunci “CDSCO Product Recall, MHRA Product Recall” di google, google scholar, dan PubMed. Referensi yang didapat sebanyak 12 sumber. Artikel ini bertujuan untuk membandingkan regulasi penarikan produk di negara dengan produksi obat terbesar di dunia, yaitu Inggris dan India. Hasil dapat dilihat bahwa masing-masing negara memiliki perbedaan dalam penarikan obat seperti jumlah klasifikasi, prosedur serta jangka waktu dalam penarikan obat. Secara keseluruhan Inggris memiliki keunggulan dalam kecepatan penarikan obat cacat dari peredaran dibandingkan dengan India. Kata Kunci: CDSCO, MHRA, Penarikan Obat
Identifikasi Bahan Kimia Obat dalam Obat Tradisional Stamina Pria dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis FIKAMILIA HUSNA; SORAYA RATNAWULAN MITA
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.25955

Abstract

Obat tradisional adalah campuran bahan alami yang digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman, salah satu bentuk obat tradisional adalah jamu. Obat tradisional di Indonesia dilarang mengandung bahan kimia obat karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Bahan kimia obat yang sering ditambahkan ke dalam jamu dengan klaim khasiat stamina pria adalah Sildenafil Sitrat, Tadalafil, Vardenafil HCl, Yohimbin HCl, dan Kofein. Identifikasi bahan kimia obat bertujuan untuk mengetahui bahwa sediaan yang beredar di pasaran tidak mengandung bahan kimia obat. Sampel yang digunakan adalah jamu stamina pria yang diambil secara acak dari tempat penjualan jamu yang ada di Kota Bandung dengan jumlah 5 sampel jamu. Identifikasi bahan kimia obat dalam obat tradisional dilakukan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis dengan eluen etil asetat – asetonitril – ammonia 25% untuk identifikasi Sildenafil Sitrat, Tadalafil, Vardenafil HCl, Yohimbin HCl, sedangkan eluen yang digunakan untuk idenifikasi Kofein adalah etil asetat – metanol – ammonia 25%. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sampel obat tradisional yang diperiksa memenuhi persyaratan karena tidak mengandung bahan kimia obat.Kata kunci : Sildenafil Sitrat, Tadalafil, Vardenafil HCl, Yohimbin HCl, Kofein, KLT.
Review Artikel: Aktivitas Antioksidan Kolagen dari Berbagai Hewan VICANIA RAISA RAHMAN; NASRUL WATHONI
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27830

Abstract

Stress oksidatif adalah ketidakseimbangan pembentukan ROS (reactive oxygen species) dan pertahanan oksidan yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit neurodegeneratif, hipertensi, mempercepat penuaan, dan inflamasi. Sehingga perlu kolagen tambahan untuk mencegah efek dari ROS. Salah satu antioksidan tambahan adalah kolagen pada hewan ternak dan biota laut. Review artikel ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kolagen hewan yang mempunyai aktivitas antioksidan. Parameter yang digunakan untuk menentukan efektivitas kolagen hewan sebagai antioksidan adalah dari IC50. Hasil pengujian antioksidan dari 20 kolagen hewan menunjukkan aktivitas antioksidan dengan kategori kuat dan lemah.Kata Kunci: Kolagen, hewan, biota laut, antioksidan.
REVIEW: ANALISIS SIDIK JARI DALAM KONTROL KUALITAS TUMBUHAN Felia Rizka Sudrajat; Mutakin Mutakin; Febrina Amelia Saputri; Ayu Shalihat
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27368

Abstract

Tumbuhan mengandung komponen-komponen kimia kompleks yang secara sinergis menghasilkan efek terapeutik. Saat ini, tumbuhan banyak ditelusuri dan dikembangkan untuk digunakan sebagai bahan baku obat herbal ataupun suplemen. Namun, kompleksitas komponen di dalam tumbuhan menjadi tantangan dalam pemastian mutu dan efektivitasnya sebagai bahan baku obat atau suplemen. Metode analisis sidik jari yang direkomendasikan oleh WHO sejak tahun 1961, merupakan metode dalam kontrol kualitas tumbuhan herbal yang memberikan informasi karakteristik komponen kimia dalam tumbuhan. Sidik jari kromatografi menggunakan KCKT menjadi metode yang umum digunakan diantara jenis kromatografi lain dalam analisis sidik jari. Review ini bertujuan untuk menjelaskan aplikasi analisis sidik jari dalam kontrol kualitas tumbuhan sebagai bahan baku obat atau suplemen. Analisis sidik jari memberikan informasi seluruh komponen kimia yang dibutuhkan dalam kontrol kualitas tumbuhan. Namun, secara konvensional, sidik jari kromatografi sederhana tidak memadai untuk mewakili semua pola atau karakteristik kimia ketika komposisi obat herbal terlalu kompleks, maka seringkali analisis sidik jari dikombinasikan dengan metode lain, seperti kemometrik. Kata kunci: Analisis sidik jari, Tumbuhan, KCKT.
REVIEW: VALIDASI PEMBERSIHAN (CLEANING VALIDATION) NADIATUL KHAIRA. Y; SANDRA MEGANTARA
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27320

Abstract

Industri farmasi harus melakukan validasi proses pembersihan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan. Pembersihan dan validasi pembersihan merupakan kegiatan untuk mencegah risiko terjadinya kontaminasi yang dapat mebahayakan pasien. Tujuan dari kegiatan validasi pembersihan adalah membuktikan efektivitas dan konsistensi dari serangkai proses pembersihan pada peralatan produksi. Proses pembersihan yang kurang tepat dapat meningkatkan peluang terjadinya risiko buruk pada produk. Sehingga validasi pembersihan merupakan kegiatan yang penting karena berkaitan dengan mutu produk yang dihasilkan. Artikel ini akan membahas secara singkat terkait validasi dan pentingnya serta beberapa aspek yang berkaitan dengan validasi pembersihan.
REVIEW ARTIKEL : PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) AFINA DWI RACHMAWATI; SULISTIYANINGSIH SULISTIYANINGSIH
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.26057

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan masalah kesehatan global yang semakin meningkat, ditandai dengan obstruksi jalan nafas yang buruk, bronkiolitis obstruktif kronik dan emfisema. Penyakit ini disebabkan oleh paparan asap rokok dalam jangka waktu lama serta udara yang tidak bersih. Manajemen gejala dan resiko juga mencakup pengobatan secara farmakologi dan non-farmakologi. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati PPOK yaitu bronkodilator kerja cepat, antikolinergik kerja panjang, beta2-agonis kerja panjang, inhalasi kortikosteroid. Diketahui bahwa obat-obat tersebut memiliki efek positif untuk menghilangkan gejala batuk dan sesak nafas, eksaserbasi dan meningkatkan fungsi paru-paru.
REVIEW ARTIKEL: TERAPI POTENSIAL UNTUK INFEKSI SARS-CoV-2 PADA COVID-19 FAHRINA NUR FADHILAH; YEDI HERDIANA
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27872

Abstract

Wabah SARS-CoV-2 pertama kali muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada akhir tahun 2019. Infeksi yang diakibatkan oleh jenis baru Coronavirus ini kemudian ditetapkan sebagai pandemik dunia oleh World Health Organization (WHO), dengan penyakit yang ditimbulkan disebut sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Infeksi SARS-CoV-2 menimbulkan gejala seperti gejala yang timbul pada pneumonia. Hingga saat ini, berbagai penelitian untuk menemukan terapi potensial yang tepat untuk menangani COVID-19 masih terus dilakukan. Beberapa kandidat terapi seperti Redemsivir, Lopinavir/Ritonavir, Arbidol, Chloroquine, Hydroxychloroquine, serta inhibitor protease telah banyak diteliti. Review artikel ini bertujuan mengumpulkan informasi dari berbagai penelitian mengenai terapi potensial untuk COVID-19.Kata kunci: SARS-CoV-2, COVID-19, terapi COVID-19.

Page 1 of 3 | Total Record : 21